Banyuwangi - Ironis menimpa Nk (30) warga Kecamatan Siliragung, Banyuwangi. Saat dirinya menjalankan salat tarawih di musola setempat, istri tercintanya, Nr (20) justru asyik memadu syahwat dengan pria lain.
Perbuatan amoral itu dilakukan sang istri di sebuah gudang meubel, milik tetangga yang berada persis di belakang rumahnya. Ironisnya, pria perusak pagar ayu rumah tangga Nk, tak lain Mi (38), teman akrabnya sendiri.
"Keduanya dipergoki pas asyik begituan di gudang meubel belakang rumah korban," jelas Kapolsek Siliragung, AKP Subandi, kepada detiksurabaya.com di kantornya, Selasa (9/8/2011).
Cerita perselingkuhan ini mulanya tidak diketahui oleh Nk. Nk dan Mi adalah teman baik, semasa keduanya menjadi penambang emas (liar) di kawasan Gunung Tumpangpitu Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi.
Mi, yang berasal dari Desa tetangga itu kerap bertandang ke rumah Nk. Ternyata kepercayaan Nk pada Mi disalahgunakan. Mi kerap menyampaikan kabar bohong pada Nr, bila suaminya berselingkuh saat menjadi penambang emas.
"Mi ini membuat fitnah pada Nr. Katanya suaminya kerap berselingkuh dengan penjual kopi di tambang," tambah Subandi.
Umpan tersebut ternyata dimakan mentah-mentah oleh Nr. Akhirnya, Mi leluasa melayangkan godaannya, mengajak Nr untuk membalas perbuatan suaminya. Caranya, mengajak Nr berbuat mesum di sebuah gudang meubel milik Sw, tetangga korban.
Niat jahat Mi akhirnya kesampaian. Nr berhasil dibujuk untuk mesum bersamanya. Dari pengakuan Mi dan Nr, perbuatan asusila tersebut dilakukan pertama kali sepekan yang lalu. Selanjutnya dilakukan kembali Senin (8/8/2011) malam.
Agar aman, keduanya sepakat untuk memadu syahwat liarnya saat Nk berangkat tarawih. Siang hari sebelumnya, keduanya terlebih dahulu membuat janji. Perzinahan itu akhirnya terbongkar. Saat kedua pelaku asyik indehoi di atas kasur gudang dipergoki oleh Sw, pemilik gudang.
Kehadiran Sw ternyata tak disadari oleh kedua pelaku. Sw sendiri akhirnya menelpon Nk ditelepon selulernya. Sejurus kemudian, Nk dan Sw mengendap-endap mengintip kedua pelaku yang asyik mengadu nafsu liarnya, dari jendela samping gudang.
"Setelah melihat dan memastikan bila itu istrinya, Nk langsung pulang dan melanjutkan salat terawihnya," lanjut Kapolsek, sembari menggelangkan kepalanya tanda keheranan.
Meski mendapati istri tercinta berselingkuh, ternyata Nk mencoba untuk bersabar. Ia menunggu sang istri, yang malam itu pulang kerumah mereka sekitar pukul 22.00 WIB. Malam itu juga, Nk menanyakan perihal apa yang telah dilihatnya pada istri yang telah memberikan satu anak itu.
Akhirnya, Nr mengakui semua perbuatannya. Begitu pula dengan Mi, yang malam itu langsung diamankan di Polsek Siliragung. Karena terlanjur menjadi buah bibir dimasyarakat, Nk melaporkan kasus perzinahan ini ke polisi.
Herannya lagi, Nk sendiri masih berbaik hati kepada Mi. Ia mempersilahkan teman karibnya itu untuk mengambil istrinya. Karena dalam waktu dekat Nk berencana mengajukan gugatan cerai pada istrinya. Mungkin karena tidak tahu malu, tawaran itu langsung diiyakan oleh Mi.
"Tapi Nr tidak mau, karena katanya masih tresno sama Nk," masih kata Subandi, sambil tertawa kecil.
Kasus perzinahan ini kini dalam proses penyidikan. Kedua pelaku dikenai wajib lapor, seminggu dua kali. Hari Senin dan Kamis. Bila dipengadilan nanti terbukti, kedua pelaku bisa di penjara 9 bulan lamanya.
"Melanggar pasal 284 KUHP," tandas Subandi
Perbuatan amoral itu dilakukan sang istri di sebuah gudang meubel, milik tetangga yang berada persis di belakang rumahnya. Ironisnya, pria perusak pagar ayu rumah tangga Nk, tak lain Mi (38), teman akrabnya sendiri.
"Keduanya dipergoki pas asyik begituan di gudang meubel belakang rumah korban," jelas Kapolsek Siliragung, AKP Subandi, kepada detiksurabaya.com di kantornya, Selasa (9/8/2011).
Cerita perselingkuhan ini mulanya tidak diketahui oleh Nk. Nk dan Mi adalah teman baik, semasa keduanya menjadi penambang emas (liar) di kawasan Gunung Tumpangpitu Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi.
Mi, yang berasal dari Desa tetangga itu kerap bertandang ke rumah Nk. Ternyata kepercayaan Nk pada Mi disalahgunakan. Mi kerap menyampaikan kabar bohong pada Nr, bila suaminya berselingkuh saat menjadi penambang emas.
"Mi ini membuat fitnah pada Nr. Katanya suaminya kerap berselingkuh dengan penjual kopi di tambang," tambah Subandi.
Umpan tersebut ternyata dimakan mentah-mentah oleh Nr. Akhirnya, Mi leluasa melayangkan godaannya, mengajak Nr untuk membalas perbuatan suaminya. Caranya, mengajak Nr berbuat mesum di sebuah gudang meubel milik Sw, tetangga korban.
Niat jahat Mi akhirnya kesampaian. Nr berhasil dibujuk untuk mesum bersamanya. Dari pengakuan Mi dan Nr, perbuatan asusila tersebut dilakukan pertama kali sepekan yang lalu. Selanjutnya dilakukan kembali Senin (8/8/2011) malam.
Agar aman, keduanya sepakat untuk memadu syahwat liarnya saat Nk berangkat tarawih. Siang hari sebelumnya, keduanya terlebih dahulu membuat janji. Perzinahan itu akhirnya terbongkar. Saat kedua pelaku asyik indehoi di atas kasur gudang dipergoki oleh Sw, pemilik gudang.
Kehadiran Sw ternyata tak disadari oleh kedua pelaku. Sw sendiri akhirnya menelpon Nk ditelepon selulernya. Sejurus kemudian, Nk dan Sw mengendap-endap mengintip kedua pelaku yang asyik mengadu nafsu liarnya, dari jendela samping gudang.
"Setelah melihat dan memastikan bila itu istrinya, Nk langsung pulang dan melanjutkan salat terawihnya," lanjut Kapolsek, sembari menggelangkan kepalanya tanda keheranan.
Meski mendapati istri tercinta berselingkuh, ternyata Nk mencoba untuk bersabar. Ia menunggu sang istri, yang malam itu pulang kerumah mereka sekitar pukul 22.00 WIB. Malam itu juga, Nk menanyakan perihal apa yang telah dilihatnya pada istri yang telah memberikan satu anak itu.
Akhirnya, Nr mengakui semua perbuatannya. Begitu pula dengan Mi, yang malam itu langsung diamankan di Polsek Siliragung. Karena terlanjur menjadi buah bibir dimasyarakat, Nk melaporkan kasus perzinahan ini ke polisi.
Herannya lagi, Nk sendiri masih berbaik hati kepada Mi. Ia mempersilahkan teman karibnya itu untuk mengambil istrinya. Karena dalam waktu dekat Nk berencana mengajukan gugatan cerai pada istrinya. Mungkin karena tidak tahu malu, tawaran itu langsung diiyakan oleh Mi.
"Tapi Nr tidak mau, karena katanya masih tresno sama Nk," masih kata Subandi, sambil tertawa kecil.
Kasus perzinahan ini kini dalam proses penyidikan. Kedua pelaku dikenai wajib lapor, seminggu dua kali. Hari Senin dan Kamis. Bila dipengadilan nanti terbukti, kedua pelaku bisa di penjara 9 bulan lamanya.
"Melanggar pasal 284 KUHP," tandas Subandi
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar