Mengamuknya warga Kecamatan Perak Kabupaten Jombang di rumah anggota Koramil setempat, Serma Suwito, dipicu oleh tindak penganiayaan yang ia lakukan terhadap pelajar SMP, Siti Aisyah (15).
Bahkan, menurut pengakuan warga sekitar, Suwito sempat menelanjangi korban. Oleh karena itu, warga tidak terima atas perlakukan tersebut.
Rukiyatun Nuzuriyah (45), tetangga korban mengatakan, penganiayaan yang dilakukan oknum TNI tersebut tepat pada awal Ramadan, Senin (1/8/2011). Saat itu Siti Aisyah baru saja jalan-jalan pagi dengan Angga (16), anak dari Suwito. Antara Angga dan Aisyah merupakan pasangan kekasih.
"Cinta antara Angga dan Aisyah tidak direstui oleh Pak Suwito. Maklumlah Aisyah itu anak orang miskin. Jadi Pak Wito malu mungkin. Lantaran tidak setuju itulah akhirnya Aisyah Dihajar oleh Pak Wito," kata Rukiyatun, tetangga dekat korban.
Perempuan berjilbab ini menjelaskan, pada saat di rumah anggota Koramil itulah Aisyah dihajar secara sadis. Bahkan, menurut Rukiyatun, korban mengaku sempat ditelanjangi oleh oknum TNI tersebut. Puas melakukan penganiayaan, Suwito kemudian menghubungi Indasah (45), ibunda korban, melalui ponsel.
Indasah diminta segera menjemput anaknya. Dengan gugup Indasah kemudian meminta diantar oleh keponakannya yang bernama Abdul Ghofur (18). "Dengan dijemput ibunya Aisyah kemudian dibawa pulang ke Desa Perak," tambahnya.
Kabar penganiayaan itu segera menyebar. Warga Perak akhirnya tidak terima, pada Selasa (2/8/2011) sore, Aisyah dilarikan ke RSUD Jombang guna mendapatkan perawatan. Dan tadi pagi, ratusan warga mendatangi kantor Koramil Perak untuk mencari Suwito. Hanya saja, warga harus bertepuk sebelah tangan karena Suwito tidak berada ditempat.
Warga yang sudah tersulut emosi kemudian mendatangi rumah Suwito yang ada di Desa Pagerwojo. Rumah berpagar besi itu dilempari menggunakan batu bata. Bahkan mobil pikup milik anggota Koramil ini kaca depannya pecah karena amuk warga.
Sementara itu, Siti Aisyah masih terkulai di ruang Cempaka RSUD Jombang. Sebuah selang infus tertancap dilengan gadis ABG tersebut. Sayangnya, Aisyah belum bisa diajak berkomunikasi. "Dia masih syok atas kejadian itu," kata Abdul Ghofur, sepupu korban yang menunggu di rumah sakit.
Bahkan, menurut pengakuan warga sekitar, Suwito sempat menelanjangi korban. Oleh karena itu, warga tidak terima atas perlakukan tersebut.
Rukiyatun Nuzuriyah (45), tetangga korban mengatakan, penganiayaan yang dilakukan oknum TNI tersebut tepat pada awal Ramadan, Senin (1/8/2011). Saat itu Siti Aisyah baru saja jalan-jalan pagi dengan Angga (16), anak dari Suwito. Antara Angga dan Aisyah merupakan pasangan kekasih.
"Cinta antara Angga dan Aisyah tidak direstui oleh Pak Suwito. Maklumlah Aisyah itu anak orang miskin. Jadi Pak Wito malu mungkin. Lantaran tidak setuju itulah akhirnya Aisyah Dihajar oleh Pak Wito," kata Rukiyatun, tetangga dekat korban.
Perempuan berjilbab ini menjelaskan, pada saat di rumah anggota Koramil itulah Aisyah dihajar secara sadis. Bahkan, menurut Rukiyatun, korban mengaku sempat ditelanjangi oleh oknum TNI tersebut. Puas melakukan penganiayaan, Suwito kemudian menghubungi Indasah (45), ibunda korban, melalui ponsel.
Indasah diminta segera menjemput anaknya. Dengan gugup Indasah kemudian meminta diantar oleh keponakannya yang bernama Abdul Ghofur (18). "Dengan dijemput ibunya Aisyah kemudian dibawa pulang ke Desa Perak," tambahnya.
Kabar penganiayaan itu segera menyebar. Warga Perak akhirnya tidak terima, pada Selasa (2/8/2011) sore, Aisyah dilarikan ke RSUD Jombang guna mendapatkan perawatan. Dan tadi pagi, ratusan warga mendatangi kantor Koramil Perak untuk mencari Suwito. Hanya saja, warga harus bertepuk sebelah tangan karena Suwito tidak berada ditempat.
Warga yang sudah tersulut emosi kemudian mendatangi rumah Suwito yang ada di Desa Pagerwojo. Rumah berpagar besi itu dilempari menggunakan batu bata. Bahkan mobil pikup milik anggota Koramil ini kaca depannya pecah karena amuk warga.
Sementara itu, Siti Aisyah masih terkulai di ruang Cempaka RSUD Jombang. Sebuah selang infus tertancap dilengan gadis ABG tersebut. Sayangnya, Aisyah belum bisa diajak berkomunikasi. "Dia masih syok atas kejadian itu," kata Abdul Ghofur, sepupu korban yang menunggu di rumah sakit.
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar