Payudara Melinda Dee Ditanggung Negara, Kok Shafa dan Azka Tidak?

Diposting oleh nangsa on Rabu, 03 Agustus 2011

Shafa adalah balita berusia empat tahun yang mengidap penyakit Guillain-Barre atau GBS. Balita dari kalangan tidak mampu ini, kini sudah menghabiskan biaya pengobatan sebesar Rp 600 juta yang diusahakan dengan berbagai cara sebelum akhirnya dirawat di RSCM. Shafa sempat mendapat perawatan selama satu tahun di Rumah Sakit Saint Carolus.

Selain Shafa, ada pasien lain yang juga sedang menjalani perawatan dan menderita penyakit yang sama, Muhammad Azka Arriziq (4,3), putra pasangan Anto Arianto (42) dan Rinawati Rina (39) yang saat ini masih terbaring koma dengan GBS di RS Azra Bogor, Jawa Barat.
Azka, meski jantung berdetak, namun putra tunggal Anto yang berprofesi sebagai Dosen Unilak Pekanbaru dan Rina seorang guru TK ini, kini hidupnya harus dibantu oleh peralatan medis.

"Jika untuk kasus payudara Melinda Dee pemerintah berani keluarkan statement ditanggung jamkesmak (meski Melinda Dee tidak mau memakainya), Kenapa untuk Azka dan Shafa pemerintah mengatakan, diupayakan sebagian ditanggung jamkesma,, sebagian RSCM, sebagian keluarga," Rieke mempertanyakan.

Di DPR, Rieke, (03/08/2011) kembali mempertegas, dimana kehadiran negara di saat ada rakyat yang kesusahan biaya pengobatan. Peristiwa ini, lanjutnya, bisa terjadi pada siapapun.

"Pada saat mulai berobat kita mampu, tapi dalam prosesnya, bisa saja kehabisan semua harta benda, lalu apakah kita akan membiarkan sekedar uluran bantuan masyarakat," tanya Rieke.

Rieke mengingatkan, anggaran Jamkesmas saat ini sebesar Rp 5.1 triliun untuk 76,4 juta jiwa rakyat miskin. Meski BPS, lanjutnya lagi, hanya mengakui 31 juta jiwa.

"Saya menyesalkan statement Menkes. Harusnya, himbauan gerakan moral bukan tugas pemerintah. Biarlah itu jadi wilayah pemuka agama dan tokoh masyarakat. Tanpa diminta Menkes, rakyat sdh bergerak lewat jejaring Peduli GBS:"Seribu rupiah untuk Azka dan Safa," Rieke menegaskan.

Rakyat punya kepedulian sosial. Pejabat publik, baik DPR maupun pemerintah, tegasnya lagi, bekerja lewat kebijakan dan keputusan politik untuk menghadirkan solusi bagi rakyat.

"Secara pribadi, saya mendukung gerakan moral seperti itu. Hanya saja, jangan lupa tugas melindungi rakyat ada di tangan negara, terutama pemerintah. Itu amanat konstitusi," tegasnya lagi.


Artikel Terkait:

{ 0 komentar... read them below or add one }

Posting Komentar